Mulamula kesadaran akan posisi keduanya perlu dijelaskan masing-masing, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara posisi adab sebagai sesuatu yang luhur dengan ilmu itu sendiri sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Ibarat sebuah tanaman, ilmu itu adalah benih yang ditanam sementara adab merupakan hasil dari

Jakarta - Perintah menyantunin kaum dhuafa secara tegas diungkap dalam sejumlah ayat Al Quran. Ayat yang dimaksud adalah surat Al Isra ayat 26-27 dan juga surat Al Baqarah ayat Pembelajaran Daring terbitan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka menjelaskan definisi dari kaum dhuafa itu sendiri. Secara bahasa, dhuafa bermakna menurut istilah, dhuafa dapat disebut sebagai golongan orang yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketidakberdayaan, penderitaan, dan bentuk ketidakberuntungan lainnya. Dhuafa ini juga dapat dilihat dari kelemahan finansial, fisik, hingga dhuafa juga sebetulnya telah disunggung dalam salah satu sabda Rasulullah SAW. Dari Abu Darda, Rasulullah SAW pernah bersabda,عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْغُوْنِي الضُّعَفَاءَ، فَإِنَّمَا تُرْزَقُوْنَ وَتُنْصَرُوْنَ بِضُعَفَائِكُمْ رواه أبو داودArtinya "Carilah keridhaanku dengan berbuat baik kepada orang-orang lemah, karena kalian diberi rezeki dan ditolong disebabkan orang-orang lemah di antara kalian," HR Abu Dawud. Konteks lemah bagi kaum dhuafa ini bukan berarti mereka enggan berusaha atau pun malas. Sebaliknya, lemah ini diakibatkan dari kesulitan yang dihadapinya hingga membuat mereka tidak punya pilihan lain selain bergantung pada bantuan orang juga mengajarkan umatnya untuk saling membantu sesama muslim. Kita sebaai umat muslim sudah sepatutnya senantiasa bermanfaat untuk orang lain dengan menolong mereka yang membutuhkan. Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 71,وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌArtinya "Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana,"Di samping itu, secara khusus perintah menyantuni kaum dhuafa dalam Al Quran dijelaskan dalam kedua surat berikut. Apa saja?1. Surat Al Isra ayat 26-2726 وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا27 إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًاBacaan latin Wa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-sabīli wa lā tubażżir tabżīrā. Innal-mubażżirīna kānū ikhwānasy-syayāṭīn, wa kānasy-syaiṭānu lirabbihī "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."2. Surat Al Baqarah ayat 177۞ لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَBacaan latin Laisal-birra an tuwallụ wujụhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa lākinnal-birra man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wal-malā`ikati wal-kitābi wan-nabiyyīn, wa ātal-māla 'alā ḥubbihī żawil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīna wabnas-sabīli was-sā`ilīna wa fir-riqāb, wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāh, wal-mụfụna bi'ahdihim iżā 'āhadụ, waṣ-ṣābirīna fil-ba`sā`i waḍ-ḍarrā`i wa ḥīnal-ba`s, ulā`ikallażīna ṣadaqụ, wa ulā`ika "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan musafir, peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."Mengutip laman Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam Universitas Islam Indonesia UII, saling tolong menolong antar sesama muslim terutama menyantuni kaum dhuafa memiliki sejumlah memulai kebaikan, tolong menolong yang kita berikan pada orang lain dapat menularkan kebaikan bagi orang-orang di sekitar kita. Selain itu, dengan menolong sesama muslim juga dapat memperkuat persaudaraan dan menciptakan kerukunan satu sama orang yang sudah menerapkan perintah menyantuni kaum dhuafa, dimungkinkan dapat menjadi pribadi yang lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan kepada Allah SWT sekaligus meningkatkan rasa kepedulian sosial bagi dirinya. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] rah/lus Dankarenanya perlu dibantu serta diberdayakan. Jika merujuk pada definisi ini, maka kaum dhuafa itu pada dasarnya juga terdiri dari fakir miskin, anak-anak yang terlantar, anak-anak berkebutuhan khusus, serta anak-anak yatim-piatu. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memberi arahan agar kita berbuat baik kepada kaum dhuafa dan
Ciri Ciri Kaum Dhuafa – Istilah dhuafa seringkali kita dengar sebagai umat islam. Dhuafa mempunyai makna tidak berdaya atau lemah. Menurut istilah dhuafa mempunyai makna sebagai orang orang yang kehidupannya mengalami kelemahan, kesengsaraan, ketidakberdayaan dan kemiskinan. Maka keadaan yang demikian itu membutuhkan pertolongan dan uluran tangan dari orang lain untuk dapat terus bertahan hidup. Mereka lah yang dapat dilihat kelemahannya baik secara ekonomi,fisik maupun psikis nya. Pengertian Kaum Dhuafa Kata dhuafa bermula dari dh’afa atau dhi’afan yang memiliki makna lemah. Lemah dalam hal ini berkenaan dengan keadaan ataupun aspek kesejahteraan atau ekonomi. Seperti yang tertuang dalam ayat berikut “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah dhi’afan , yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka.”QS An-Nisaa’ 9 Perbedaan Dhuafa dan Fakir Miskin Terdapat beberapa golongan Dhuafa seperti Anak Yatim Piatu, Fakir Miskin, Mualaf, Korban Bencana dan lain sebagainya. Dari segi pengertian dan golongannya maka tak heran kaum dhuafa termasuk pada golongan orang yang menerima sumbangan atau donasi karena keadaannya yang membutuhkan uluran tangan untuk mengurangi beban hidupnya yang sulit. Lalu apa perbedaannya dengan Fakir dan Miskin? Menurut pengertiannya fakir adalah golongan orang yang tidak memiliki pekerjaan serta harta yang layak untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Sementara miskin adalah golongan orang yang memiliki pekerjaan dan harta namun tidak bisa sepenuhnya mencukupi kebutuhannya. Ciri Ciri Kaum DHuafa Bila dilihat dari tekanan hidup dan keadaan, maka ciri ciri kaum dhuafa dapat diklasifikasikan sebagai berikut Mereka yang lemah terlihat dari keadaan dan sikap namun bukan disebabkan karena malas belajar dan mencari uang. Mereka yang lemah dapat dilihat dari sudut pandang fisik atau karena mereka tidak dapat melakukan aktivitas seperti lengan dan kaki yang patah, cacat mental, dan lansia yang sedang sakit. Mereka yang lemah dari segi ekonomi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya orang miskin, janda miskin, pengangguran, pengemis dan lain-lain. Orang yang lemah dipandang dari sudut pandang psikologis yang dievaluasi, bukan karena dia takut atau tidak sengaja
Untukbahasa kelima ini nggak sampai wajib ain, ya mungkin wajib kifayah, lah. Ada tiga bahasa Asia selain bahasa Arab yang juga dipelajari oleh sebagian orang Ngapak. Saya termasuk yang mempelajari bahasa Mandarin dan Jepang. Belajar Mandarin karena jadi muatan lokal aja sih di SMA dulu. Kaum dhuafa adalah golongan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. Berikut ini adalah cara menyantuni kaum dhuafa untuk meringankan penderitaan mereka. Pengertian Kaum Dhuafa Sumber gambar pexels Kaum dhuafa merupakan lapisan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, ketidakmampuan, dan ketidakberdayaan. Beberapa contoh orang yang digolongkan sebagai kaum dhuafa adalah fakir miskin, anak yatim piatu, orang yang ditelantarkan, dan orang dengan kecacatan Segala kondisi ekonomi ataupun mental yang lemah bisa menjadi faktor seseorang masuk ke dalam golongan kaum dhuafa. Orang-orang yang masuk ke dalam golongan dhuafa adalah orang dengan kondisi seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bukan karena kemalasan mereka sendiri melainkan karena takdir dari Allah SWT atau kondisi yang di luar kendalinya. BACA JUGA 20 MANFAAT ZAKAT BAGI PELAKUNYA Menyantuni Kaum Dhuafa Sumber gambar pexels Sebagai umat muslim yang peduli dengan sesama—terutama saudara seiman, ada baiknya jika kamu membantu mereka yang tidak berdaya dengan menyantuni mereka selagi mampu. Tak hanya meringankan beban, dengan menyantuni kaum dhuafa maka kamu dipercaya bisa mendapat pahala dan niscaya akan terselamatkan dari api neraka. Lalu, bagaimana sih, cara membantu kaum dhuafa? Cara paling mudah untuk membantu kaum dhuafa adalah dengan memberi zakat kepada mereka dan jika mampu, menyantuni atau memenuhi kebutuhan dasar yang tidak dapat mereka penuhi sendiri. Menyantuni kaum dhuafa bisa dilakukan dengan berbagai cara. Cara paling mudah adalah dengan memberikan barang yang dapat berguna bagi kehidupan mereka dan meringankan beban serta penderitaan yang mereka rasakan. Kamu bisa memberi bantuan ke tempat yang menampung kaum dhuafa seperti panti asuhan yatim piatu. Bantuan yang diberikan bisa berupa benda ataupun harta. Sebagai contoh, kamu bisa mendonasikan baju bekas yang masih layak pakai, atau bisa juga kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan pokok. Barang-barang seperti buku pelajaran, buku tulis, dan peralatan belajar juga bisa jadi alternatif benda yang bisa didonasikan ke yayasan agar anak-anak yang ada di sana tetap dapat belajar dalam keadaan apapun. Jika belum mampu memberi bantuan atau santunan secara rutin, kamu tetap bisa membantu dengan membayar zakat per tahun untuk mereka yang membutuhkan. Intinya, semua bentuk bantuan akan sangat meringankan beban mereka dan niscaya kamu akan mendapat pahala serta dibebaskan dari api neraka. Selain itu, ketika bertemu dengan orang di jalan yang terlihat membutuhkan bantuan, ada baiknya jika kamu segera membantu. Baik dengan memberi sepeser uang atau mungkin makanan berlebih yang bisa diberikan. Sebagai orang dengan kondisi yang lebih beruntung dan mampu, tidak ada salahnya membantu dan menyisihkan sebagian harta bagi mereka yang sangat membutuhkan. Melalui Tokopedia Salam, kamu bisa berdonasi dengan kapan saja dan di mana saja secara online. Uang yang kamu donasikan nantinya akan disalurkan oleh lembaga penyalur donasi terperpercaya dan terdaftar resmi di Dinas Sosial Republik Indonesia. Kamu hanya perlu memilih ingin mendonasikan uang ke badan donasi pilihan kamu, lalu pilih nominal, dan uang donasimu akan langsung disalurkan. Jadi, tidak sulit kan, membantu kaum dhuafa dan meringankan beban hidupnya? Yuk, segera berdonasi dengan mudah dan aman di Tokopedia Salam. Penulis Humaira . 51 178 275 104 412 468 206 108

kaum dhuafa yang wajib kita santuni lebih dahulu adalah yang