SoalPekerjaan Dasar Otomotif Tentang Alat Ukur Standar Bengkel Otomotif Kumpulan Soal Ujian Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban
Fungsi Alat Ukur Listrik Serta Cara Menggunakannya 51391 Alat Ukur Alat ukur arus listrik dibagi menjadi 2 macam yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah listrik yang elektronnya tidak berpindah-pindah atau diam, sedangkan listrik dinamis adalah listrik yang elektronnya dapat berpindah-pindah atau bergerak. Pada listrik dinamis, jika perpindahan elektronnya searah, listrik ini disebut dengan arus listrik DC Direct Current, tetapi jika perpindahan elektronnya bolak-balik, listrik ini disebut dengan arus listrik AC Alternating Current. Arus listrik AC adalah arus listrik yang arahnya selalu bolak-balik dan besarannya selalu berubah sehingga membentuk gelombang sinusoida atau yang biasa disingkat dengan gelombang sinus. Sementara itu, arus listrik DC adalah arus listrik searah yang sebenarnya mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Untuk mengetahui besaran arus listrik, kita membutuhkan alat ukur arus listrik yang baik. Macam-Macam Alat Ukur Arus Listrik AC Alat ukur tegangan listrik yang arahnya selalu bolak-balik atau arus listrik AC, kita dapat menggunakan beberapa alat ukur tegangan listrik seperti berikut ini. Amperemeter AC Untuk mengetahui besarnya arus pada rangkaian listrik AC, kita dapat menggunakan Amperemeter AC yang disusun secara seri. Nantinya, alat ukur arus listrik ini akan mendapatkan arus yang melewati penghantar yang dipasangkan pada suatu rangkaian listrik AC. Adapun cara menggunakan Amperemeter AC adalah sebagai berikut. Pasang Amperemeter AC pada rangkaian listrik secara seri dengan memotong konduktor agar arus listrik dapat melewati Amperemeter. Sambungkan Amperemeter AC ke konduktor yang sudah dipotong tadi. Ukur arus listrik dengan memperhatikan jarum yang menunjukkan angka pada Amperemeter AC. Untuk mendapatkan besaran arus listrik yang tepat, kita harus benar-benar memahami dan memperhatikan karakteristik Amperemeter AC yang digunakan. Untuk hasilnya, kita dapat menghitung besarnya arus listrik dengan mengalikan angka yang ditunjuk dan angka skala maksimum. Frekuensi Meter Untuk mengetahui banyaknya frekuensi pada rangkaian listrik AC, kita dapat menggunakan Frekuensi Meter. Frekuensi di sini adalah banyaknya jumlah getaran yang terjadi pada suatu rangkaian listrik AC setiap detiknya. Alat ukur tegangan listrik ini tidak dapat digunakan pada rangkaian listrik DC karena tidak memiliki frekuensi. Adapun cara menggunakan Frekuensi Meter adalah sebagai berikut. Siapkan frekuensi meter dengan lidah getar, kabel penghubung, dan setop kontak. Pasang dengan benar kabel penghubung yang sudah disiapkan pada 2 lubang frekuensi meter. Hubungkan secara bersamaan 2 kabel yang sudah dipasangkan pada frekuensi meter ke setop kontak yang dialiri arus listrik bolak-balik atau arus listrik AC. Hasil pengukuran dapat kita peroleh dari lidah getar yang bergetar paling cepat. Voltmeter AC Untuk mengetahui besarnya tegangan pada rangkaian listrik AC, kita dapat menggunakan Voltmeter AC yang disusun secara paralel. Selain menggunakan alat ukur tegangan listrik AC ini, kita juga dapat menggunakan multimeter dengan mengubah selector switch-nya menjadi AC Volt. Adapun cara menggunakan Voltmeter AC adalah sebagai berikut. Pasang Voltmeter AC pada rangkaian listrik secara paralel yang memiliki potensial berbeda. Sesuaikan pemasang kutub-kutub Voltmeter AC, kutub positif dipasangkan dengan potensial tinggi dan kutub negative dipasangakan dengan potensial rendah. Lakukan pengukuran dengan melihat angka yang ditunjukkan pada Voltmeter AC. Untuk hasilnya, kita dapat menghitung besarnya tegangan arus listrik dengan mengalikan angka yang ditunjuk dan angka skala maksimum. Wattmeter Untuk mengetahui besarnya daya pada rangkaian listrik AC, kita dapat menggunakan Wattmeter yang terbuat dari perpaduan antara amperemeter AC dan voltmeter AC. Ada 3 macam wattmeter yang dapat kita gunakan untuk mengukur daya listrik, yaitu wattmeter analog, wattmeter digital, dan wattmeter induksi. Adapun cara menggunakan Wattmeter digital adalah sebagai berikut. Hubungkan kabel In Put POWER SOURCE ke terminal WATT & 10 A. Hubungkan kabel Out Put LOAD ke terminal COM & V. Geser tombol ke posisi ON untuk menghidupkan Wattmeter digital. Tekan tombol PILIHAN untuk mengukur daya yang diinginkan. Pilihan Watt 1 untuk daya Watt dan Watt 2 untuk daya hingga X10 Watt. Pilih WATT ZERO ADJUST di pengaturan untuk membuat tampilan layar berangka nol. Hubungkan kabel In Put ke setop kontak agar LOAD bekerja. Jika menggunakan Watt 1, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya pada menggunakan Watt 2, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya yang sudah dikalikan sudah selesai digunakan, matikan Wattmeter dengan menggeser tombol ke posisi OFF. Macam-Macam Alat Ukur Tegangan Listrik DC Arus listrik DC terjadi secara konstan dari arus listrik yang berpotensial tinggi ke arus listrik yang berpotensial rendah, baik melalui konduktor, semikonduktor, pancaran ion, maupun pancaran elektron. Untuk mengukur arus listrik searah, kita dapat menggunakan beberapa alat ukur tegangan listrik seperti berikut ini. Ampere meter DC Selain untuk mengukur besarnya arus listrik AC, Amperemeter juga dapat digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik DC yang dihubungkan secara seri pada suatu sirkuit. Cara menggunakan Amperemeter DC sama seperti cara menggunakan Amperemeter AC. Ohmmeter Ohmmeter adalah alat ukur arus listrik yang digunakan untuk mengukur daya listrik dan mengukur resistensi rangkaian listrik. Selain itu, Ohmmeter juga dapat digunakan untuk mengetes apakah kabel, saklar, dan sekering terputus atau tidak. Adapun cara menggunakan Ohmmeter adalah sebagai berikut. Putuskan hubungan semua daya yang terhubung ke rangkaian yang ingin diuji. Masukkan 2 probe ke dalam lubang meteran masing-masing. Atur meteran agar berada di posisi angka nol. Pilih perangkat atau rangkaian yang ingin diuji. Sentuhkan 1 probe ke salah satu ujung rangkaian dan 1 probe ke ujung lainnya, kemudian catat hasilnya. Matikan Ohmmeter jika sudah selesai digunakan. Alat Ukur Arus Listrik Analog Voltmeter Selain untuk mengukur arus listrik AC, Voltmeter juga dapat digunakan untuk mengukur arus listrik dan mengukur tegangan listrik DC, termasuk untuk mengukur tegangan listrik dalam baterai. Selain itu, voltmeter juga dapat digunakan untuk mengukur tegangan listrik yang turun dalam sebuah sirkuit. Cara menggunakan Voltmeter DC sama seperti cara menggunakan Voltmeter AC. Alat Ukur Aliran Listrik Digital Multimeter Jika ingin mengukur aliran arus listrik, daya listrik, dan tegangan listrik dalam satu alat ukur, kita dapat menggunakan Multimeter, baik multimeter tipe digital maupun multimeter tipe analog. Dibandingkan dengan multimeter tipe analog, multimeter tipe digital memiliki keakuratan yang jauh lebih baik. Alat Ukur Tegangan Listrik Analog dan Digital Ada 2 jenis alat ukur listrik yang dapat kita gunakan, yaitu alat tester listrik analog dan alat tester listrik digital. Alat tester listrik analog dapat kita kenali dari bentuknya yang lebih sederhana dan melihat jarum yang menunjuk suatu angka untuk mengetahui nilai besaran yang diukur. Sementara itu, alat ukur arus listrik digital dapat kita kenali dari bentuknya yang lebih modern dan melihat angka yang ada di dalam layar untuk mengetahui nilai besaran yang diukur karena tidak menggunakan jarum. Baca Juga Perkakas Tangan dan Listrik Alat Ukur Tanah Itulah beberapa alat ukur arus listrik AC dan DC serta cara menggunakannya. Sebelum menggunakan alat-alat test listrik tersebut, pastikan terlebih dahulu kita ingin menggunakan alat tester listrik analog atau alat ukur listrik digital. Selamat mengukur, ya! Save Saved Removed 5 Previous Total Station Alat Ukur Survei dari Pengembangan Theodolite Next Alat Ukur Air Berdasarkan 3 Parameter Tags Alat Ukur Listrik Berikut merupakan macam-macam alat ukur elektrik yang biasa digunakan di bengkel otomotif Ampere meter Ohm meter Watt meter Volt meter Multi meter Berikut Merupakan Macam-macam Alat Ukur Elektrik beserta Fungsinya 1. Ampere meter Ampere meter Ampere meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya kuat arus listrik yang mengalir di dalam sebuah rangkaian Pada ampere meter biasanya terdapat skala untuk nilai ampere, mili ampere, dan mikro ampere. Fungsi Mengukur besar arus listrik dalam rangkaian 2. Volt meter Volt meter Volt meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan/beda potensial antara dua titik Volt meter merupakan galvano meter yang dirangkai seri dengan resistor berhambatan tinggi. Terdapat 2 jenis volt meter yaitu volt meter analog dan digital. Untuk volt meter analog biasanya terdapat pointer jarum penunjuk sebagai penunjuk dari nilai pengukuran. Sedangkan untuk volt meter digital menggunakan LCD. Kemampuan pengukuran pada volt meter terbatas, tergantung pada nilai maksimum yang tertera pada alat ukur tersebut. Fungsi Mengukur tegangan beda potensial 3. Ohm meter Ohm meter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik dan mengetahui nilai resistansi suatu beban elektronika, dan mengetes kontinuitas dari rangkaian seperti saklar, sikring fuse dll, apakah terputus atau merupakan rangkaian terbuka. Ohm meter menggunakan galvano meter untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik resistansi, kemudian dikalibrasikan ke satuan Ohm. Fungsi Mengukur hambatan listrik 4. Watt meter Watt meter Watt meter adalah instrumen pengukur daya listrik dalam satuan watt Watt meter pada dasarnya adalah penggabungan dari ampere meter dan volt meter, yang berfungsi untuk mengukur secara langsung daya yang terpakai pada suatu rangkaian listrik. Fungsi Mengukur daya listrik 5. Multimeter Multimeter analog Merupakan alat ukur elektronik yang multifungsi, dimana multimeter dapat digunakan sebagai ampere meter, volt meter, dan Ohm meter. Multimeter ini adalah alat ukur elektrik yang paling sering digunakan dalam dunia otomotif, khususnya untuk memeriksa semua komponen kelistrikan. Multimeter sering disebut juga AVO meter ataupun multitester. Multimeter terdiri dari 2 jenis yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Jenis pengukuran dan nilai pengukuran dapat dipilih dengan memutarkan selector, dan hasil pembacaan akan ditampilkan pada skala angka yang terdapat pada display. berikut merupakan pengukuran yang biasa dilakukan di bengkel otomotif menggunakan multimeter Pengukuran tegangan baterai Kontinuitas Pengecekan fuse dan elektrikal, sensor-sensor dan aktuator pengukuran nilai hambatan kabel busi, kabel tegangan tinggi Berbagai pengecekan dalam sistem starter dan pengisian, dll. Fungsi Mengukur arus AC dan DC, mengukur tegangan, dan hambatan resistansi Jadi sekian pembahasan mengenai macam-macam alat ukur elektrik dan fungsinya, jadi sekarang kalian sudah tau jawabannya jika ada pertanyaan mengenai apa alat ukur tegangan listrik? atau alat ukur arus listrik, ataupun alat ukur hambatan listrik? ya secara singkat kalian bisa menjawab AVO meter. Share Ohmmeter Alat ukur Ohmmeter adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur resistansi atau hambatan baik itu pada circuit/ rangkaian ataupun komponen elekronika. Paling sering juga digunakan untuk mengukur suatu koneksi apakah tersambung dengan baik atau tidak continuity. Biasanya sebelum melakukan pengukuran dengan ohmmeter harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu supaya hasil pengukuran lebih akurat. Cara menggunakan alat ukur hambatan listrik Ohmmeter ini adalah dengan diukur secara paralel terhadap objek yang akan diukur. Baca juga Rangkaian Seri dan Paralel Voltmeter Voltmeter adalah instrumen elektronik yang digunakan untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian, pada suatu instalasi jaringan listrik ataupun pada baterai sehingga berdasarkan fungsinya terbagi menjadi 2 jenis yaitu voltmeter AC dan voltmeter DC. Voltmeter terdapat jenis alat ukur listrik analog dan digital yang tentunya versi voltmeter digital memberikan akurasi lebih baik. Pada voltmeter analog pastikan pointer sudah menunjuk ke angka 0 supaya memberikan hasil pengukuran yang sesuai. Secara teori voltmeter yang baik haruslah memiliki resistansi yang tinggi supaya arus listrik yang diukur tidak terpengaruh oleh beban yaitu voltmeter itu sendiri ini karena cara penggunaan alat ukur voltmeter digunakan secara paralel terhadap titik yang akan diukur. 10 Jenis Alat Ukur Listrik dan Fungsinya Listrik adalah aliran yang berisi muatan listrik dan berhubungan dengan fenomena fisika. Sampai saat ini listrik telah memiliki beragam fungsi dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Dalam menggunakan listrik untuk keperluan Anda memerlukan suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Jenis alat ukur ini memiliki fungsi untuk mengukur besaran listrik yang meliputi Besaran arus Tahanan Daya listrik Cahaya kuat Tegangan Frekuensi Nah, berikut ini uraian tentang jenis alat listrik dan fungsinya masing-masing 1. Amperemeter Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik pada sebuah rangkaian elektronika ataupun rangkaian elektrikal. Satuan amperemeter adalah Ampere A. Cara menggunakan amperemeter adalah dengan memasangnya secara seri pada rangkaian. Atau, dipasang berderet dengan memotong penghantar terlebih dahulu. Penghantar dalam rangkaian perlu dipotong agar arus listrik dapat mengalir ke amperemeter. 2. Voltmeter Voltmeter adalah alat kelistrikan yang digunakan untuk mengukur besar tegangan beda potensial listrik pada sebuah rangkaian listrik. Biasanya, voltmeter mempunyai batas maksimal tegangan yang dapat diukur. Kalau pengukuran tegangan yang dilakukan melebihi batas maksimum, alat ini bisa rusak. Jika inging melakukan pengukuran dengan nilai tegangan yang lebih kecil bisa menggunakan millivoltmeter, mikrovoltmeter, atau nanovoltmeter. Tentu saja alat-alat tersebut digunakan sesuai dengan batas ketelitian yang diinginkan. Cara penggunaan voltmeter disusun secara paralel terhadap objek yang diukur pada sebuah rangkaian. Pengertian Alat Ukur Tegangan Listrik Alat ukur tegangan listrik adalah alat yang berguna dalam pengukuran besaran listrik yang meliputi arus listrik, hambatan listrik, serta beda potensial listrik. Alat untuk mengukur besaran listrik ini pada umumnya dibagi menjadi dua jenis, yakni analog dan digital. Alat ukur listrik jenis analog menampilkan hasil sesuai dengan angka yang ditunjuk oleh jarum pada alat sehingga pengguna harus membaca sendiri hasil pengukuran yang ditampilkan. Sedangkan untuk alat ukur listrik digital hasilnya akan keluar secara otomatis pada layar yang ada di alat tersebut.
Pengetesanini hanya untuk membuktikan apakah dinamo ampere mampu untuk menghasilkan arus dan tegangan yang cukup untuk semua komponen kelistrikan mobil atau sudah tidak sanggup lagi. Dalam pengtesannya tidak membutuhkan avometer, cukup dengan kunci ring atau kunci pas ukuran 10 saja. Perhatikan caranya dibawah berikut. Siapkan kunci ukuran 10
2 Set micrometer pada 91 mm (seperti hasil ukur di atas), masukkan replacemenKali ini saya berbagi ilmu tentang peralatan dan alat-alat ukur yang biasa banyak digunakan pada bengkel-bengkel otomotif. ALAT - ALAT UKUR I. DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR) Dial gauge digunakan untuk meng-ukur kebengkokan poros, run out, dan backlash.
Yakni kompresor dengan bahan bakar bensin dan kompresor listrik. Keduanya sama - sama bisa digunakan untuk cat mobil & motor. Namun umumnya beberapa bengkel memilih rekomendasi kompresor cat mobil motor dengan mengguanakan bahan bakar bensin. Selain irit dari cost nya, angina yang dihasilkan juga cukup besar.
Bagian2 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Pekerjaan Dasar Otomotif Tentang Alat Ukur Standar Bengkel Otomotif 16. Suatu bentuk tindakan yang Baca Selengkapnya.. Berikut adalah Kumpulan Soal Ujian Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Pekerjaan Dasar Otomotif Tentang Hand Tools, Power Tools, Specia Service Tools, dan Workshop
. 156 264 402 245 12 492 498 195
mengapa bengkel otomotif membutuhkan alat alat ukur listrik